Wakil Kepala Kepolisian Negara RI Komisaris
Jenderal Nanan Sukarna, mewakili Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo,
bersama Kepala Australian Federal Police Commissioner Tony Negus APM meresmikan
pengoperasian kantor pusat investigasi kejahatan dunia maya, Cyber Crime
Investigations Satellite Office Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin (29/4).
Nanan Sukarna mengatakan, pembangunan CCISO ini merupakan kerja
sama Polri dan AFP yang dilaksanakan sejak tahun 2010. Selain ada di Polda
Metro, CCISO juga ada di Mabes Polri, Polda Sumatera Utara, Polda Bali, dan
Polda Nusa Tenggara Barat. Di masa mendatang akan diadakan di semua polda.
Tony
Negus menjelaskan, untuk membantu pengadaan seluruh peralatan dan mempersiapkan
personel CCISO, Australia menyediakan dana sekitar 9 juta dollar Australia.
Untuk
mempersiapkan personel, menurut Nanan, akan diadakan pelatihan pada Juni
mendatang.
Kerja sama antarnegara
Nanan
menjelaskan, setiap negara menghadapi kenyataan bahwa sistem komunikasi saat
ini, dengan kemajuan teknologi informatika, saling terkoneksi. Dampaknya, tak
ada lagi batas wilayah jika terjadi kejahatan di dunia maya. Untuk itu, setiap
negara harus bekerja sama mengatasinya.
Kepala
Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan, terkait
masalah cyber crime, Polri sudah bekerja sama dengan beberapa negara. Namun,
kerja sama yang sangat khusus baru dengan AFP. Kerja sama dengan AFP dibangun
sejak peristiwa bom Bali. Hasilnya, Polri dapat mengungkap semua jaringan
teroris yang terlibat dalam kasus tersebut.
Ia
juga mengingatkan, cyber crime sangat berbahaya dan bisa berhubungan dengan kejahatan
lain, seperti terorisme dan kejahatan terorganisasi lain.
”Kita
bisa bayangkan, situs web kepresidenan saja bisa dibobol. Kalau seandainya data
bank bisa dibobol, lalu rekening di bank itu dipindahkan ke orang lain, ini
bisa sangat berbahaya sekali. Bisa menghancurkan perekonomian,” papar Sutarman.
Saat
ini, sistem e-government terkoneksi satu sama lain. Kalau ini dibobol, kegiatan
pemerintah pun akan lumpuh,” ujarnya.
Kepala
Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno pun mengimbau, masyarakat
yang mengalami kejahatan dunia maya bisa segera melapor kepada polisi sehingga
personel CCISO bisa cepat melacak. ”Setiap laporan masuk pasti akan kami tindak
lanjuti,” katanya.
Menurut
Wakil Direktur Kriminal Khusus Ajun Komisaris Besar Hery Santoso, Polda Metro
menerima sekitar 800 kasus cyber crime per tahun. Sebelum ada kerja sama dengan
AFP, pengungkapan kasus sangat kecil. Namun, setelah ada kerja sama dengan AFP,
mulai Juni 2012, penyelesaian kasus mencapai 40 persen dari total kasus yang masuk.
”Dengan
sudah beroperasinya CCISO yang lengkap dengan peralatannya, kami targetkan
penyelesaian kasus bisa 60 persen per tahun,” katanya. (RTS)
source: click.
0 comments:
Post a Comment